Diterjang Angin Kencang, Tiang Sutet di Klaten Roboh Timpa Ruko dan Menara Masjid

Sutet 1Sutet 1
Tiang sutet di Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten yang roboh, Jumat (17/10/2025) malam.

INBERITA.COM, KLATEN – Cuaca ekstrem Membuat Sebuah tiang Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, roboh usai diterjang hujan deras dan angin kencang pada Jumat (17/10/2025) malam, sekitar pukul 18.20 WIB.

Robohnya tiang tersebut menyebabkan kabel menjuntai dan menimpa sejumlah bangunan di sekitar lokasi.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa akibat kejadian tersebut, pasokan listrik di wilayah terdampak langsung padam.

Tiang sutet yang berdiri di area persawahan ambruk dengan posisi melintang, sementara kabel-kabelnya menjuntai dan menimpa bangunan yang berada di dekatnya.

Bangunan yang terdampak paling parah adalah deretan rumah toko (ruko) yang berfungsi sebagai tempat usaha, yakni warung makan Nasi Padang dan usaha laundry.

Kabel-kabel yang terhubung dengan tiang sutet tersebut menimpa atap bangunan hingga menyebabkan kerusakan.

Di dalam bangunan, kerusakan juga tak terelakkan. Etalase Warung Makan Nasi Padang dilaporkan roboh dan isinya berserakan.

Pemilik usaha mengalami kerugian material, meskipun tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini.

Tak hanya itu, dampak dari robohnya tiang sutet juga menjalar hingga ke Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, yang lokasinya tidak jauh dari titik kejadian.

Salah satu bangunan yang turut terdampak adalah menara toa masjid kampung di desa tersebut. Menara masjid mengalami kerusakan akibat tertimpa kabel sutet yang jatuh dan terentang panjang.

“Pertama-tama kan hujan deras dan anginnya begitu kencang. Selang 5 menit ada kilat hingga tiang sutet ikut roboh,” ungkap Ketua RT 01 RW 10 Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Suyanto, Jumat (17/10/2025) malam.

Ia menuturkan, lokasi rumahnya tidak jauh dari tiang sutet yang ambruk tersebut. Kejadian berlangsung cepat, dan warga sekitar sempat panik mendengar suara gemuruh yang diikuti padamnya listrik secara tiba-tiba.

Pasca peristiwa ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen awal terhadap dampak kerusakan.

Proses penilaian dilakukan untuk menentukan langkah lanjutan penanganan dan evakuasi.

Sementara itu, jajaran kepolisian dari Polres Klaten turut bergerak cepat membantu proses evakuasi barang-barang berharga milik warga yang terdampak.

Aparat juga turut mengamankan lokasi untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut, mengingat masih adanya kabel listrik yang belum sepenuhnya diamankan.

Pihak BPBD Klaten belum merilis laporan resmi terkait jumlah total kerusakan ataupun estimasi kerugian materiil yang ditimbulkan akibat kejadian ini.

Namun dari informasi awal yang dihimpun, insiden ini berdampak pada setidaknya tiga bangunan permanen, termasuk rumah ibadah.

Warga sekitar berharap pihak berwenang dapat segera menangani perbaikan infrastruktur dan pemulihan jaringan listrik, mengingat ruko-ruko yang terdampak merupakan tempat usaha yang menjadi sumber penghidupan warga.

Gangguan ini dikhawatirkan berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

Fenomena cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir memang kerap terjadi di wilayah Klaten dan sekitarnya.

BPBD Klaten sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang biasanya meningkat pada masa peralihan musim.

Suyanto menyampaikan bahwa warga sekitar berharap ada tindakan cepat dan pemulihan menyeluruh, terutama terhadap jaringan listrik dan infrastruktur umum yang terdampak.

“Kami minta agar ada penanganan secepatnya, apalagi ini menyangkut keselamatan warga,” ujarnya.

Hingga Sabtu pagi (18/10/2025), petugas gabungan masih terlihat berjaga di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan area dan mengatur lalu lintas warga agar tidak mendekati kabel listrik yang masih terbentang di permukiman.

Peristiwa robohnya tiang sutet di Klaten ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem mutlak diperlukan.

Pihak PLN dan instansi terkait diharapkan dapat segera melakukan investigasi serta memperkuat struktur infrastruktur kelistrikan di wilayah rawan bencana demi mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. (mms)