Kehilangan 53 Miliar, Mongol Memilih Bersyukur dan Bangkit Lagi

Komika rony imanuel atau yang lebih di kenal mongol stresKomika rony imanuel atau yang lebih di kenal mongol stres
Mongol Stres, yang bernama asli Rony Imanuel, adalah seorang komika terkenal asal Manado, Indonesia, yang dikenal dengan gaya komedinya yang blak-blakan dan realitas sosial.

INBERITA.COM, Komedian dan aktor Rony Imanuel, yang lebih dikenal dengan nama panggung Mongol Stres, membagikan kisah emosional dan inspiratifnya usai kehilangan uang sebesar Rp 53 miliar.

Dana tersebut sebelumnya ia pinjamkan kepada seorang calon gubernur, namun tak kembali. Meski terpukul berat, Mongol mengaku hanya butuh waktu tiga hari untuk menangis dan kembali bangkit.

“Jadi gue nangis-nangis doang di kamar,” ungkap Mongol dalam wawancaranya di kanal YouTube Raditya Dika yang tayang pada Minggu (19/10/2025).

Dalam keterangannya, Mongol mengaku bahwa pada hari ketiga setelah mengalami kerugian tersebut, ia mendengar sebuah suara yang mengubah perspektifnya secara drastis.

“Hari ketiga gue denger suara, suaranya cuma ngomong, ‘Kurang kah kebaikanku dalam hidupmu?'” tuturnya.

Momen tersebut menjadi titik balik bagi Mongol. Ia mulai merenungi hal-hal yang masih dimilikinya, termasuk kesehatan dan kehidupan yang tetap berjalan. Meski uang Rp 53 miliar hilang, ia merasa masih banyak hal yang patut disyukuri.

“Gue langsung kayak ‘ya ampun, gue masih napas, Rp 53 miliar hilang, gue masih hidup,'” katanya.

Mongol bahkan sempat berkonsultasi dengan seorang dokter untuk memahami nilai dari kesehatan yang dimilikinya.

Ia terkejut mengetahui bahwa biaya perawatan untuk pasien stroke bisa mencapai puluhan juta per hari.

“Gue tanya sama dokter, ‘Dok, kalau seandainya kita kena stroke, sehari berapa biaya ngobatin orang stroke?’ Dikasih tahu Rp 61 juta, kalau kena stroke enggak mungkin dua hari kan,” ujarnya.

Dari perbandingan itu, Mongol menyadari bahwa uang sebesar Rp 53 miliar bisa saja habis hanya untuk pengobatan dalam waktu setahun. Kesadaran ini membuatnya menerima kenyataan dengan lebih lapang.

“Lo Rp 61 juta sehari, Rp 53 miliar habis setahun. Jadi gue kayak ‘ah ya udah lah,’ gue santai aja,” ucapnya.

Selain belajar menerima dan bersyukur, Mongol juga mencoba mengembalikan semangatnya dengan melakukan hal-hal sederhana yang membuatnya bahagia. Salah satu caranya adalah dengan membeli barang kesukaannya.

“Ada satu solusi yang bikin gue semangat, gue pecinta sepatu, gue suka banget Adidas Samba, lima gue beli. Senyum manis Mongol,” tuturnya.

Bagi Mongol, kebahagiaan tak selalu harus datang dari hal besar. Ia mulai menikmati kebahagiaan kecil dan sederhana, seperti memiliki barang yang disukai atau sekadar merasa cukup.

“(Bahagia) sederhana,” katanya.

Lebih dari itu, ia memilih untuk memaafkan orang yang membuatnya kehilangan uang dalam jumlah besar tersebut.

Sikap legawa itu menjadi bagian dari proses penyembuhan dirinya, baik secara mental maupun emosional.

Mongol juga mengisyaratkan bahwa dirinya telah kembali bangkit secara finansial meski sempat terpuruk.

“Apakah punya duit lagi? Punya,” ujarnya singkat namun penuh makna.

Perjalanan Mongol dari keterpurukan finansial hingga kembali menemukan semangat hidupnya menjadi bukti bahwa kehilangan materi, bahkan dalam jumlah yang sangat besar, bukan akhir dari segalanya.

Lewat kisahnya, ia menunjukkan bahwa dengan syukur, kesederhanaan, dan memaafkan, seseorang bisa kembali berdiri dan melangkah maju.

Kisah ini menjadi inspirasi, tidak hanya bagi penggemar Mongol Stres, tetapi juga bagi siapa pun yang pernah merasa kehilangan besar dalam hidup. (mms)