INBERITA.COM, Bagi investor yang mengandalkan pendapatan pasif dari portofolio saham, memilih emiten yang rutin membagikan dividen adalah strategi jangka panjang yang banyak diminati.
Apalagi jika dividen tersebut dibagikan dua kali dalam setahun—baik dalam bentuk dividen interim maupun dividen final.
Strategi ini tidak hanya menjamin aliran kas lebih rutin, tetapi juga memperkuat daya tarik saham di mata pemegang jangka panjang.
Sepanjang tahun buku 2024, setidaknya ada tiga saham unggulan atau blue chip di Bursa Efek Indonesia yang kembali menunjukkan konsistensinya dalam hal pembagian dividen dua kali setahun.
Ketiga emiten tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Ketiganya dikenal tidak hanya karena fundamental keuangan yang kuat, tetapi juga rekam jejak positif dalam mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham secara berkala.
1. Bank Central Asia (BBCA)
Bank Central Asia (BBCA) kembali mencatatkan diri sebagai salah satu emiten yang royal dalam hal pembagian dividen.
Untuk tahun buku 2024, BBCA menetapkan total dividen sebesar Rp300 per saham yang dibagikan dalam dua tahap.
Dividen interim senilai Rp50 per saham telah dibayarkan kepada investor pada 11 Desember 2024. Sementara itu, dividen final sebesar Rp250 per saham dicairkan pada 11 April 2025.
Dengan total nilai dividen yang dibagikan mencapai Rp36,98 triliun, BBCA memperlihatkan komitmen tinggi terhadap pemegang sahamnya.
Dividend payout ratio yang mencapai 67,4 persen dari laba bersih 2024 menegaskan bahwa bank swasta terbesar di Indonesia ini terus menjaga kebijakan pembagian laba secara sehat dan berkelanjutan.
2. PT Astra International Tbk (ASII)
Tak hanya sektor perbankan, sektor otomotif dan konglomerasi juga menyumbang emiten yang rutin membagikan dividen.
PT Astra International Tbk (ASII) menjadi salah satu contohnya. Untuk tahun buku 2024, ASII menetapkan dividen tunai total sebesar Rp406 per saham, yang juga dibagikan dua kali dalam setahun.
Dividen interim sebesar Rp98 per saham telah dibayarkan pada 31 Oktober 2024, sementara dividen final senilai Rp308 per saham telah cair pada 5 Juni 2025.
Total nilai dividen yang dibagikan ASII tahun ini mencapai Rp12,46 triliun. Jumlah ini mencerminkan kekuatan finansial grup Astra yang mengandalkan berbagai lini bisnis strategis, mulai dari otomotif, jasa keuangan, alat berat, hingga agribisnis.
Pembagian dividen dua kali setahun dari ASII terus menjadikan saham ini incaran investor yang mengincar stabilitas dan imbal hasil berkala di tengah dinamika pasar yang fluktuatif.
3. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Sementara itu, dari sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga kembali menunjukkan komitmennya dalam membagikan dividen besar kepada pemegang saham.
Untuk tahun buku 2024, Telkom menetapkan dividen tunai sebesar Rp212,46 per saham dengan total nilai mencapai Rp21,04 triliun. Dividen tersebut mencerminkan 89 persen dari laba bersih perusahaan, sementara sisanya disimpan sebagai laba ditahan.
Pembayaran dividen dilakukan pada 2 Juli 2025, mengikuti jadwal cum date dan recording date yang ditetapkan pada pertengahan Juni.
Meski hingga Oktober 2025 belum ada pengumuman resmi terkait dividen interim tambahan, riwayat pembagian dividen TLKM dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kemungkinan tetap terbuka untuk realisasi pembagian dividen kedua, tergantung pada hasil kinerja keuangan kuartal ketiga.
Konsistensi BBCA, ASII, dan TLKM dalam membagikan dividen dua kali setahun tidak hanya memberikan aliran pendapatan rutin bagi investor, tetapi juga mencerminkan manajemen yang sehat dan berorientasi pada kepuasan pemegang saham.
Ketiga saham ini juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar serta likuiditas tinggi, menjadikannya pilihan utama dalam kategori saham dividen.
Tahun 2025 sekali lagi menegaskan bahwa ketiga emiten ini layak menjadi portofolio utama bagi investor yang mengincar return jangka panjang melalui pendapatan dividen.
Bagi mereka yang ingin tetap cuan dan menjaga arus kas tetap stabil, mengikuti jadwal pembagian dividen dan memantau pengumuman resmi dari ketiga perusahaan tersebut menjadi langkah strategis yang tak boleh dilewatkan.
Dengan total nilai dividen yang besar dan waktu pembayaran yang tersebar dalam dua periode setiap tahunnya, BBCA, ASII, dan TLKM bukan hanya sekadar saham unggulan, melainkan juga instrumen keuangan yang memberikan nilai tambah nyata bagi para pemegangnya.
Ketiganya membuktikan bahwa strategi investasi berbasis dividen tetap relevan dan menguntungkan dalam situasi pasar apa pun. (xpr)