INBERITA.COM, Pembalap Gresini Racing, Alex Márquez, harus merelakan posisi podium dalam balapan MotoGP Australia 2025 yang digelar di Sirkuit Phillip Island, Minggu (19/10/2025).
Sempat tampil impresif dengan bertahan di posisi tiga besar selama mayoritas lomba, adik dari Marc Márquez ini akhirnya hanya mampu finis keempat setelah mengalami masalah pada ban di lap-lap akhir.
Alex sebenarnya tampil cukup stabil sejak awal balapan. Start dari posisi keenam, ia sempat menghabiskan lima lap awal di posisi tersebut.
Namun pembalap Spanyol itu kemudian berhasil merangsek ke posisi ketiga pada lap ke-8 dan bahkan naik ke posisi kedua di lap ke-15. Harapan untuk meraih podium pun terbuka lebar.
Namun sayangnya, kondisi ban menjadi faktor krusial yang menggagalkan misi tersebut.
Lima lap menjelang garis finis, Alex mulai kehilangan grip dan tak mampu menahan laju Fabio Di Giannantonio (VR46) dan Marco Bezzecchi (Aprilia), yang akhirnya menyalipnya dan mengunci dua posisi terakhir di podium. Alex pun harus puas melintasi garis finis di urutan keempat.
“Ketika saya berada di posisi kedua, saya melakukan pemanasan untuk mengejar Raul Fernandez yang memimpin seluruh balapan dari putaran kelima hingga akhir,” ungkap Alex, dikutip dari MotoSport Espana via BolaSport.
“Saya mencoba mengejarnya alih-alih mempertahankan ban lebih lama,” akunya.
Upaya agresif Alex untuk memperkecil jarak hampir tiga detik dari pemimpin balapan justru membuat bannya cepat aus. Kondisi ini memperburuk performa motornya, dan membuatnya harus mengalah dari dua pembalap di belakangnya.
“Saya lalu harus menderita. Melihat Diggia dan Bezzecchi masuk, saya meyakinkan diri sendiri bahwa hari ini adalah hari untuk finis keempat,” lanjutnya.
Alex menambahkan, ia memilih untuk tidak mengambil risiko lebih besar karena terjatuh bisa memperumit perjuangannya mempertahankan posisi runner-up di klasemen akhir musim.
“Tanpa mengambil risiko lebih dari yang diperlukan karena terjatuh dapat mempersulit posisi runner-up (klasemen). Saya merasa tenang karena saya telah memberikan segalanya, dan sekarang kami akan pergi ke Sepang, di mana kami seharusnya melaju kencang jika semuanya berjalan lancar,” ujar pembalap kelahiran Cervera itu.
Secara klasemen, Alex Márquez sempat memiliki peluang untuk mengamankan posisi kedua musim ini, terutama karena performa buruk Francesco Bagnaia dan insiden jatuhnya pembalap Ducati Lenovo itu di balapan kali ini.
Namun, kebangkitan Marco Bezzecchi sebagai wakil Aprilia kini menjadi ancaman utama bagi Alex dalam perburuan posisi runner-up.
Saat ini, selisih poin antara Alex dan Bezzecchi berada di angka 97, sebuah jarak yang masih aman namun tetap perlu diwaspadai mengingat konsistensi performa Bezzecchi dalam beberapa balapan terakhir.
Masalah ban bukan satu-satunya kendala yang dihadapi Alex Márquez dan Ducati sepanjang akhir pekan di Australia. Ia juga mengeluhkan getaran dan kurangnya stabilitas pada motornya, yang semakin diperburuk dengan penggunaan ban belakang lunak.
“Saya sedikit kesulitan sepanjang akhir pekan karena kurangnya stabilitas. Ban belakang yang lunak, dengan cengkeraman yang kuat, sangat menekan ban depan dan menyebabkan kami tersentak,” jelas Alex.
Fakta bahwa dua motor Aprilia berhasil naik podium di akhir pekan ini, baik pada balapan sprint maupun race utama, menunjukkan bahwa pabrikan asal Noale itu mulai memperkecil dominasi Ducati di MotoGP 2025. Bahkan Alex mengakui, Aprilia adalah motor terbaik sepanjang akhir pekan di Phillip Island.
“Aprilia adalah motor terbaik akhir pekan ini, tetapi hari ini kami memiliki motor yang harus diperebutkan untuk meraih kemenangan,” akunya.
Dalam konteks persaingan konstruktor, hasil ini tentu jadi peringatan bagi Ducati. Sementara bagi Alex Márquez, performa konsisten dan keputusan strategis akan sangat menentukan dalam dua seri tersisa musim ini, khususnya di Sepang dan Valencia, untuk mengamankan posisi dua klasemen akhir MotoGP 2025.
Dengan kondisi ban yang menjadi faktor penentu dan rival-rival yang terus menekan, perjalanan Alex Márquez menuju akhir musim dipastikan tidak akan mudah.
Namun dengan strategi yang tepat dan pemilihan kompon ban yang lebih cermat, peluangnya untuk menutup musim sebagai runner-up tetap terbuka lebar. (*xpr)