Hujan Meteor Epsilon Geminid Hiasi Langit Indonesia 18 Oktober 2025, Ini Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Meteorrrr 1Meteorrrr 1
Bagi masyarakat yang tertarik menyaksikan hujan meteor Epsilon Geminid, waktu terbaik pengamatan adalah mulai tengah malam hingga menjelang fajar pada Sabtu (18/10/2025).

INBERITA.COM, Fenomena langit kembali menghiasi cakrawala Indonesia pada pertengahan Oktober 2025. Kali ini, hujan meteor Epsilon Geminid akan mencapai puncaknya pada Sabtu, 18 Oktober 2025 dan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Tanah Air, selama kondisi cuaca mendukung.

Menurut astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, hujan meteor Epsilon Geminid termasuk dalam kategori hujan meteor minor atau kecil, dengan intensitas maksimum sekitar tiga meteor per jam.

Meski tergolong ringan, fenomena ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi pengamat langit dan pencinta astronomi.

“Meteoroid yang membentuk hujan meteor ini tampak berasal dari rasi Gemini, sehingga dinamakan Geminida (Geminids),” jelas Marufin, Jumat (17/10/2025).

Nama “Epsilon” pada hujan meteor ini merujuk pada titik pancaran (radiant) yang berada di sekitar bintang Epsilon Geminorum.

Epsilon Geminid menjadi hujan meteor kelima yang diketahui berasal dari rasi Gemini, menambah daftar panjang fenomena langit yang bersumber dari konstelasi tersebut.

Lebih jauh Marufin menjelaskan, meteoroid-meteoroid Epsilon Geminid merupakan sisa-sisa dari Komet Ikeya (C/1964 N1), sebuah komet berperiode panjang yang terakhir kali melintasi titik perihelionnya pada 1 Agustus 1964. Saat itu, komet ini mendekati Matahari hingga jarak sekitar 0,88 satuan astronomi, berada di antara orbit Venus dan Bumi.

Orbit Komet Ikeya bersifat retrograde, atau berlawanan arah dengan rotasi Matahari. Akibatnya, partikel-partikel meteoroid yang ditinggalkannya memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai 70 kilometer per detik.

Meski demikian, karena ukurannya yang sangat kecil, meteor-meteor dari hujan ini biasanya tampak redup.

“Namun karena intensitasnya rendah dan ukuran partikel sangat kecil, seukuran debu atau bahkan bisa lebih kecil, meteor Epsilon Geminid umumnya tampak redup,” ujar Marufin.

Bagi masyarakat yang tertarik menyaksikan hujan meteor Epsilon Geminid, waktu terbaik pengamatan adalah mulai tengah malam hingga menjelang fajar pada Sabtu (18/10/2025).

Momen paling ideal dimulai ketika rasi Gemini mulai terbit dari ufuk timur dan berakhir saat fajar menyingsing.

“Waktu terbaik pengamatan dimulai saat rasi Gemini terbit di kaki langit timur, dan berakhir ketika fajar mulai muncul,” tambah Marufin.

Fenomena ini bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, dengan syarat kondisi langit cerah dan bebas dari polusi cahaya.

Pengamatan terbaik akan terjadi di lokasi yang jauh dari pusat kota atau sumber cahaya buatan lainnya.

“Seluruh Indonesia bisa mengamatinya, yang penting antara tengah malam hingga awal waktu Subuh tidak mendung dan tidak terganggu polusi cahaya berat (jadi tidak di perkotaan). Kalau cahaya Bulan boleh diabaikan karena sudah menjelang Bulan sabit tua,” jelasnya.

Untuk menikmati keindahan hujan meteor Epsilon Geminid, masyarakat tidak memerlukan teleskop atau alat bantu optik lainnya.

Namun, mengingat intensitasnya yang rendah, dibutuhkan kesabaran ekstra, terutama bagi mereka yang ingin mengabadikan fenomena ini melalui kamera.

“Tidak butuh alat bantu. Namun karena intensitasnya kecil (3 meteor/jam), kalau mau memotretnya harus banyak bersabar,” pungkas Marufin.

Meski hanya menampilkan beberapa meteor setiap jam, Epsilon Geminid tetap menjadi salah satu fenomena langit yang layak disaksikan, terutama bagi mereka yang ingin menikmati momen langka di tengah malam bertabur bintang.

Kejelasan langit, lokasi yang minim polusi cahaya, dan waktu pengamatan yang tepat akan menjadi kunci untuk menikmati pertunjukan alam ini secara maksimal.

Fenomena seperti hujan meteor Epsilon Geminid tidak hanya memperkaya pengetahuan astronomi masyarakat, tetapi juga mengingatkan akan betapa luas dan dinamisnya alam semesta.

Bagi penggemar langit malam, Sabtu dini hari menjadi kesempatan sempurna untuk menyatu dengan alam dan menyaksikan jejak kosmik dari sisa-sisa komet yang telah melintasi Tata Surya lebih dari setengah abad silam.

Dengan kecepatan tinggi dan asal-usul yang unik, meteor-meteor Epsilon Geminid memberi kita sekilas pandang tentang perjalanan panjang partikel kecil dari luar angkasa yang akhirnya terbakar di atmosfer Bumi.

Jangan lewatkan kesempatan langka ini dan siapkan diri untuk menyambutnya di bawah langit yang cerah. (mms)